This site requires JavaScript. This message will only be visible if you have it disabled.

Seminar Bedah Buku “Penerjemahan Arab Indonesia; Antara Bahasa dan Budaya”

Kegiatan bedah buku merupakan identitas bagi kalangan akademika, sekaligus sebagai ajang riil untuk eksistensi sebuah komunitas akademik juga sebagai proses pentransferan informasi dan pengetahuan yang ada dalam suatu buku dapat tersampaikan dengan baik kepada peserta yang hadir (audiens). 
Kegiatan bedah buku kali ini dilaksanakan pada hari Sabtu 09 April 2016 bertempat di Auditorium STIQ Amuntai diikuti oleh mahasiswa, dosen, dan guru pondok pesantren.
Pemateri dalam bedah buku ini adalah H. Hasan, MA.Hum (Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab STIQ Amuntai) sebagai penulis buku tersebut dan Dr. Hatmiati Masy'ud (Dosen, sastrawan dan Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Amuntai Selatan) sebagai pembanding. Moderator dalam bedah buku ini adalah salah satu alumni STIQ Amuntai yakni Hasan Baseri, S.Pd.I


Dalam pemaparannya penulis mengelompokkan tema besar dalam bukunya ke dalam tiga bagian yaitu, bahasa, budaya (dalam hal ini lebih fokus ke peribahasa Arab dan Indonesia) serta penerjemahan. Lebih lanjut dia menyatakan penerjemahan juga dapat digunakan dalam menjembatani dua bahasa dan budaya yang berbeda.
Sebagai pembanding, Dr. Hatmiati memfokuskan kepada tiga ciri penerjemahan yang baik, yaitu keakuratan, kejelasan dan kewajaran. Keakuratan berarti sejauhmana pesan dalam teks bahasa sumber disampaikan dengan benar dalam teks bahasa sasaran. Kejelasan berarti sejauhmana pesan yang dikomunikasikan dalam teks bahasa penerima dapat dipahami dengan mudah pembaca sasaran. Makna yang ditangkap pembaca bahasa sumber sama dengan makna yang ditangkap pembaca bahasa sasaran. Kewajaran berarti sejauhmana pesan dikomunikasikan dalam bentuk yang lazim, sehingga pembaca teks bahasa penerima terkesan bahwa naskah yang dibacanya adalah naskah asli yang ditulis dalam bahasanya sendiri. Selain itu penerjemah juga diharuskan mengetahui budaya bahasa sumber dan budaya bahasa sasaran. 
Di akhir acara tidak ketinggalan penulis buku memberi saran untuk menjadi penerjemah dengan cara memperbanyak membaca buku baik itu buku berbahasa Arab maupun Indonesia untuk mengasah kehalusan bahasa serta memperbanyak latihan menerjemahkan. Pembanding pun juga memberikan saran kepada peserta bedah buku untuk jangan bosan berbagi, berbagi dan berbagi terlebih lagi berbagi ilmu dan informasi. (HB)